Sumber Gambar : www.todaygh.com |
Mengapa kita tidak mengharapkan sesuatu setelah memberi? Ada apa itu? Marilah kita menjadi tahu hal ini.
Memberi hadiah yang bersifat kejutan kepada yang dicintainya akan sangat berarti bila;
1. Masukkan sebuah pikiran pada hadiah tersebut.
2. Berusaha memberi waktu kepadanya.
3. Memberi dalam waktu yang tepat.
4. Usahakan suatu kejutan, meski kecil tetapi mengesan.
Hendaklah anda memberi karena anda menghargai dan mencintai, dan bukan karena menginginkan sesuatu hal darinya. ( Berhentilah Mengeluh. Agustin Susilowati. No 264, 303 Sifat Positif Orang Sukses. Terjemahan bebas.)
Ada sebuah cerita pendek.
“ Judulnya: Tidak Bisa Membedakan Hangat dan Dingin.”
Di Negeri Cina, berkuasalah raja Qi Jing. Pada suatu masa, rakyat menderita, miskin, kelaparan, kedinginan di musim dingin. Raja hanya mementingkan kenyamanan diri, sombong, di tengah penderitaan rakyatnya.
Pada musim dingin berikutnya, raja dan para menteri memakai mantol dan jubah hangat dari kulit serigala. Masuklah Yan Zi menghadap Raja. Raja berkata: “ Betapa anehnya salju turun lebat selama tiga hari tiga malam, tetapi sedikitpun tak terasa dingin!” Bertanyalah Yan Zi: “ Benarkah tidak dingin? Jangan-jangan baginda memakai baju terlalu banyak? Betulkah tak terasa dingin sedikit pun? Apa lagi baginda tidak ada di luar istana yang kondisinya dingin sekali, dan ditambah tiupan angin yang sangat kencang.” Raja Qi Jing hanya bisa tertawa tersipu-sipu.
Yan Zi bercerita, katanya: “ Jaman dahulu, di negeri kita, ada raja yang suka makan enak dan kenyang, sekali pun ia sadar rakyatnya menderita kelaparan. Raja berpakaian hangat sekali pun rakyatnya kedinginan. Ia hidup nyaman, sekalipun rakyatnya sengsara. Raja itu dibenci oleh seluruh rakyatnya. Apakah baginda mau seperti Raja itu? Raja Qi Jing berkata: “ Perkataanmu sungguh sangat bijak. Saya mengerti yang kamu maksudkan.”
Raja Qi Jing memerintahkan mengeluarkan mantol-mantol dan makanan guna rakyat yang menderita. Rakyat menerima dengan sukaria, dan rakyat semakin menghormati Raja Qi Jing.
( Ditulis dengan terjemahan bebas. Cerita Hikmat dari Negeri Cina. No. 92. )
Pemberian raja Qi Jing berdasarkan kepekaan hati yang berbelas kasih, kepada rakyat yang menderita, miskin, dan kedinginan. Ia dan para punggawa hidup enak, nyaman, dan hangat meski musim dingin yang mencekam, menyadarkannya, akan rakyat pun perlu bantuan untuk hidup enak, nyaman, dan hangat..
Dalam Injil Yesus Kristus menurut Markus bab 6: 30-43, Yesus memberi tidak mengharapkan kembali, karena belas kasihan-Nya kepada orang banyak yang lapar, dan mereka harus pulang ke rumah mereka waktu senja hampir malam.
Pencerahan dari Kitab Suci.
30. Kemudian rasul-rasul ….
35. Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: ” Tempat ini sunyi, dan hari mulai malam.
36. Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan”!
37. Tetapi jawab-Nya: “ Kamu harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya: “ Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?”
38. Tetapi Ia berkata kepada mereka, “ Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa.” Sesudah memeriksanya mereka berkata,: Lima roti dan dua ikan.”
39. Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok, di atas rumput yang hijau.
40. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.
41. Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mencecap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagikan-Nya kepada mereka semua.
42. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.
43. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan.
44. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
Dasar Yesus membuat mukjijat ialah:
1. Karena berbelas kasih kepada mereka yang ditolongnya.
2. Mereka memerlukannya.
3. Mereka mempercayainya, bahwa Yesus pasti dapat menolong bila Ia mau.
4. Yesus datang untuk mereka, menyelamatkan mereka, mengubah mereka dari lapar menjadi kenyang, dari sakit menjadi sembuh, dari buta menjadi melihat, dari tuli menjadi mendengar dsb.
5. Yesus berkeliling sambil berbuat baik.
Yesus tegas dalam menolong. Kata-Nya; “Kamu harus memberi mereka makan.”
Yesus tidak menjual roti kepada mereka. Gratis! Gratis! Gratis! Mereka makan sampai kenyang.
Yesus datang ke dunia memberi hadiah yang luar biasa istimewa, “ keselamatan ” manusia. Yesus rela mengorbankan hidup-Nya, sengsara, dan wafat disalibkan. Lalu Yesus bangkit.
Perbuatlah seperti Yesus berbuat kepada mereka, dan jangan mengharapkan apapun dari mereka, seperti ucapan terima kasih, pujian, acungan jempol, kata-kata hebat, dan apa lagi balas jasa.
Mari kita memberi tanpa mengharapkan kembali.
Romualdus Suyono, FIC / Cahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar