Sabtu, 25 September 2010

PARADE PUISI DAN PAMERAN SENIRUPA DOMSAVIAN

SUNGGUH BERARTI

Sepasang merpati terbang  melambung
Menukik membawa butir warna pelangi
Gelora cinta terselubung dalam asa
Mengapa engkau selalu abaikan?

Memang indah jatuh dalam lubang cinta
Hati melayang tanpa sayap
Tanpa hati di dalam hati
Mengitari tiap awan yang selalu bergulung

Tak ada biola tak berdawai
Tak ada matahari tanpa terang
Tak ada hidup tanpa cinta

Memang inilah anugerah- Nya
Sepasang insan yang digariskan
Haruskah kuungkap semua
Lewat perasaan dari ragaku?

Sulit kutafsirkan buih ini
Hanya kurasa tak dia rasa
Akankah dia mencintaiku?
Yang sungguh berarti dalam hidupku

( Daniel P. - 9D/9 )
 Karya : Angela Puan 7H

AYAHKU TERSAYANG

Ayah…
Belum subuh engkau telah terbangun
Bergegas pergi bekerja demi keluarga
Menjelang senja engkau baru pulang
Berbuah letih, lelah yang tak terkira

Namun engkau tetap tersenyum
Memberi harapan dan bahagia
Aku dan ibu menyambut mesra
Penuh kasih dan sayang tak terkira

Engkaulah idola dan pahlawanku
Berjuang, memeras keringat, membanting tulang
Tak pedulikan terik panas dan hujan mengguyur
Tegar dalam senyuman, senyum dalam ketegaran
Bekerja demi keluarga tercinta

(  Daru - 8C/12 )
 Karya : Carolin 9B
 
INDONESIA NEGERIKU

Suatu negeri…
Di mana persatuan dan kesatuan dibangun
Di mana terdapat kejayaan dan keadilan
Di mana ada pengorbanan yang tak terukur
Yang takkan pernah terlupakan

Indonesia…
Sudah 65 tahun kau merdeka
Tak tau berapa banyak tumpah darah untukmu
Sudah banyak yang berkorban untukmu
Tak dapat terhitung lagi tetesan darah
Sekarang. rakyat sudah dapat menikmati sang surya
Tanpa harus terjatuh di belenggu penjajah

Indonesia…
Kami hanya rakyat jelata
yang tak tau bagaimana berterima kasih
Kami hanya bisa menjaga negeri ini
Kami hanya bisa berdoa tuk para pahlawan
dan kami hanya dapat berkata
MERDEKA NEGERIKU

Maju dan jayalah selamanya
Indonesia

(  Yohana Maharani K. - 8E/38 )
 Karya : Dhea Savitri 7F
 
HARUSKAH BEGINI

Pagi itu kulangkahkan mantap kakiku
menyongsong sang mentari,
Hendak kutegur sapa setiap orang di dekatku
tapi mengapa, hati ini risau, gelisah, campur aduk

Kucoba sapa dia, namun apa balas
hanya cacian dan pandangan menusuk hati yang kudapat
tak tau apa kuperbuat
hanya risau yang kudapat

Cobalah ungkapkan isi hatimu, wahai sobatku
apakah ini akhir semua?
tak adakah jalan lainnya?
apakah gerangan salahku?

Tidur tak enak, makan tak nafsu
kesalahan itu terus menghantui malamku
sampai petir menyambar dan sampai laut kering pun,
mengapa kau rahasiakan?

kucoba turuti apa katamu,
kucoba buatmu tertawa,
tak sadarkah betapa sakitnya aku

sudahlah, bila kamu tutupi semuanya
berteriak sampai mengetarkan langit bumipun
kamu tak akan mengungkapkan
Haruskah begini?

(  Daniel P. - 9D/9 )

 Karya: Kristia Avi - kelas 9B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar