Tim BK terkasih, sering saya bingung dengan pernyataan seseorang yaitu kita diminta untuk memiliki mimpi. Apakah itu benar? Apa bedanya dengan orang yang senang melamun? Bila kita bermimpi terlalu tinggi apakah itu baik? Apakah nanti kita malah tidak terluka bila mimpi itu tidak tercapai? Saya kadang bingung sendiri. Ada orang yang menyuruh saya tuk miliki mimpi tapi di sisi lain ada yang berkata hidup lebih baik apa adanya, ga usah macem-macem. Gimana ya sebaiknya ? Eh, tambah lagi, apa bedanya dengan cita-cita?
Tian, kelas IX (bukan nama sebenarnya)
Jawaban dari Tim BK Domsav :
Terkasih Tian, makasih atas pertanyaan yang kau ajukan.
Apa bedanya mimpi dan khayalan? Mari kita simak percakapan ini :
Indah sedang menceritakan mimpinya pada Dian sahabatnya.
- Tadi malam gue bermimpi dapat duit 1 milyar, hebatkan? Tapi belum apa-apa udah bangun.
- Bila seandainya benar, buat apa duit itu?
- Gue beliin rumah, mobil, ke luar negeri, shopping, dan senang-senang.
- Boros amat, kenapa nggak ditabung. Kalau habis lu miskin lagi.
- Kalau habis gampang, gue mimpi lagi aja!
Yang dialami Indah bukan mimpi melainkan khayalan. Kebanyakan orang hanya berkhayal dan asyik membayangkan hal-hal yang hebat-hebat. Setelah selesai berkhayal mereka lupa akan hal itu. Khayalan tidak menetap di hati mereka. Mimpi jelas berbeda. Mimpi menetap di hati dan terus membakar semangat setiap saat.
Mimpi dan cita-cita beda-beda tipis. Cita-cita lebih kepada penggambaran profesi atau bentuk dari sebuah keinginan. Misalnya, jadi dokter, seorang guru, atlit sepak bola. Mimpi lebih kepada penggambaran perasaan. Misalnya, kalau saya menjadi dokter saya akan mengobati orang sakit yang nggak mampu dengan gratis. Bila saya menjadi pengusaha sukses, saya akan membangun gedung sekolah yang fasilitasnya bagus, guru-gurunya berkualitas, siswanya berasal dari warga yang tidak mampu tetapi berpotensi.
Tian, untuk lebih jelasnya, mari kita lihat perbedaan antara impian dan khayalan :
- Impian selalu membuat kita berpacu untuk melakukan sesuatu, sedangkan khayalan justru membuat kita terlena, berdiam diri, dan asyik tenggelam dengan dunia fantasi. Impian memunculkan tujuan hidup.
- Impian selalu membawa kebaikan untuk kehidupan banyak orang, sedangkan khayalan selalu bersifat egois dan untuk kepentingan diri sendiri.
- Impian akan menetap lama dalam hati kita, sedangkan khayalan mudah dilupakan dan hilang.
- Semakin kita mendekati impian, maka kita akan merasa semakin bersyukur dan antusias. Sebaliknya, semakin kita mendekati khayalan kita semakin egois dan tidak pernah merasa puas.
- Impian selalu bisa diwariskan pada generasi berikutnya. Tak seorang pun mau mewarisi khayalan.
Tian, selain perbedaan itu, ada efek magis dari mimpi yaitu :
1. Membuatmu fokus
2. Membantumu memilih mana yang penting
3. Memacu potensi
4. Membantu merancang masa depan
Nah, Tian, kau sekarang dapat memutuskan sendiri apa yang sebaiknya kamu lakukan. Salam kami, semoga sukses!
( Tim BK SMP PL Domsav / Cahaya )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar